Mungkin masih teringat
oleh kita tentang peristiwa jatuhnya foto SBY oleh sekelompok mahasiswa yang
tergabung dalam aliansi BEM jawa barat baru-baru ini . Yang dalam pengakuannya mereka menyatakan tidak
sengaja menjatuhkannya sampai pecah, bahkan niat pun tak ada.atau mungkin
beberapa kejadian demontrasi di universitas yang sering kali berakhir dengan
betrok . Menilik dari berbagai kejadian itu mungkin perlu adanya semacam
evaluasi dari kita sebagai mahasiswa tentang bagaimana cara yang benar dalam
menyampaikan aspirasi ke suatu instansi atau apapun.
Dari kalangan
masyarakat banyak yang menganggap mahasiswa adalah orang-orang terdidik yang
akan jadi generasi penerus bahkan mungkin pengubah bangsa. Tidak bisa
dipungkiri memang mahasiswa menjadi harapan bagi sebagian bahkan seluruh rakyat
indonesia dalam hal memajukan negara tercinta ini. Namun jika melihat dari
hal-hal yang sering terjadi selama ini, kebanyakan mahasiswa justru tak
menunjukkan status kemahasiswaannya, seringkali melakukan hal-hal yang tak jauh
berbeda dengan orang-orang (maaf) berpendidikan rendah. Kebanyakan cara mereka
menyampaikan aspirasi sering di barengi dengan emosi yang meledak-ledak bukannya membawa semangat
yang tinggi untuk menyuarakan aspirasinya. Tak aneh jika setiap peristiwa
demontrasi seringkali berakhir dengan bertambahnya masalah baru, bukannya
membantu menyelesaikan masalah malah menambah masalah baru, apalagi jika
masalah itu menyangkut masalah kepentingan umum yang sifatnya penting. Nah
disini perlu adanya kedewasaan dari para mahasiswa dalam hal menyampaikan
aspirasinya, perlu bahkan harus ada pemikiran dan pertimbangan sebelum
melakukan hal yang sekiranya cukup ekstrim. Karena kita sebagai mahasiswa
adalah agen perubahan, agen yang akan memajukan bangsa kita tercinta, bangsa
indonesia.
Memang tak sepenuhnya
semua salah dari mahasiswa. Banyak unsur lain yang menyebabkan mahasiswa tak
mampu mengendalikan emosinya. Mungkin dalam hal ini harus ada sebuah cara agar
pendemo dan yang didemo bisa saling mengendalikan emosi dan saling mengharagai
antara keduanya agar tercipta sebuah proses penyampaian aspirasi yang baik dan
tertib. Mari kita sebagai mahasiswa untuk bisa memberikan banyak solusi dalam
demonya tidak hanya memprotes dan menggugat, rakyat ingin sejahtera ,mahasiswa
ingin sejahtera, begitu juga pemerintah mereka ingin sejahtera, karenanya mari
kita berramai-ramai untuk mengusulkan solusi terhadap setiap permasalahan. Karena
semakin banyak solusi,semakin mudah suatu masalah diselesaikan. Bravo mahasiswa.